Biografi KH. Yahya Cholil Staquf
44
Berbagai dinamika yang terjadi di Timur Tengah
ini berimplikasi pada dunia Islam secara keseluruhan.
Semangat perlawanan Dunia Islam tumbuh kembali untuk
mengulang romantisme kejayaan Islam pada masa lalu.
Pemikiran-pemikiran radikal dan fundamental dalam
dunia Islam tumbuh subur dan mendapat sambutan
yang antusias sehingga dapat dikatakan hampir menjadi
arus utama. Era akhir abad 1970an dan sampai 1980an
adalah masa-masa pertumbuhan dan perkembangan
intelektual bagi Gus Yahya. Ia tumbuh dan berkembang di
bawah suasana tersebut. Meskipun terdapat perbedaan-
perbedaan dalam menanggapi dinamika yang berkembang
di Timur Tengah, kelompok-kelompok Islam yang ada di
Indonesia secara umum masih dalam semangat yang sama
yaitu Islamisme, termasuk NU. Saking kuatnya pengaruh
fundamentalisme karena menjadi arus utama pada saat
itu, Gus Yahya mengaku bahwa dirinya menjadi sangat
bergairah dengan semangat perlawanan tersebut. Bahkan,
menurut pengakuannya, semangat yang menggebu-gebu
tersebut menyisakan hanya satu langkah lagi ia bisa
menjadi teroris.
Suasana global ini membuat kehadiran Gus Dur
seperti oase di tengah padang pasir. Ia hadir dengan
gagasan baru yang mencoba untuk keluar dari gagasan
romantisme kejayaan Islam dan melihat persoalan yang
terjadi dengan solusi yang lebih realistis. Gus Yahya
merasa sangat terselamatkan dengan kehadirannya. Yang
merasakan perubahan cara pikir ini bukan hanya Gus
Yahya, tapi juga teman-teman segenerasinya. Kehadiran
Gus Dur membawa semangat baru bagi NU untuk
memperkukuh keberadaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pemikiran-pemikiran Gus Dur membuat NU